Jumat, 02 November 2018

Abeille Story #2: Masa Kehamilan

Dear my Sweetheart,

Menantikan kehadiranmu dalam rahimku adalah dambaan yang hanya mampu kuceritakan pada pencipta. Ayah dan Bunda sudah menikah kurang lebih 7 bulan. Memang, diawal pernikahan bunda ingin menunda memiliki momongan karena thesis belum selesai. memiliki bayi dapat menghambat mobilitas karena bunda sudah pindah ke kalimantan, sementara kampus berada di jakarta. Ayahmu sejak awal pernikahan tidak pernah berniat menunda. Jangan tanya tentang nenek dan eyangmu. Mereka adalah generasi yang berharap setelah menikahkan anak akan segera menimang cucu. Belum termasuk pertanyan hampir semua orang, "udah isi belum?".

Bunda yang semula biasa saja belum hamil, lama kelamaan terusik dan terbebani. Bunda masih berpatokan jika usia perkawinan dibawah 1 tahun, belum perlu melakukan program untuk memiliki bayi dengan bantuan dokter. Namun, kekhawatiran tetap muncul. jangan-jangan rahim bunda bermasalah dll. Sempat berkonsultasi dengan dokter karena khawatir ada masalah dan alhamdulillah semua baik-baik saja. Akhirnya ayah dan bunda sepakat agar bunda menyelesaikan thesis terlebih dahulu kemudian mulai fokus untuk program hamil.

Sumber
28 Maret 2016, hari ulang tahun nenek anang mu. setelah 8 bulan menikah, 1 minggu sebelum bunda sidang thesis, akhirnya alat tes kehamilan yang bunda gunakan menunjukan garis 2. Rasanya? Gugup nak. Bunda Excited sekaligus khawatir. Bahagia setengah percaya. Bersyukur namun berusaha relax karena bunda harus memastikan kamu tumbuh baik dan sehat.

Malam itu juga, bunda langsung USG. belum terlihat janin. baru kantong janin ukuran 6mm. Antara nekat dan percaya diri tinggi bahwa bunda kuat dan anak bunda pasti kuat, beberapa hari pasca USG bunda terbang ke jakarta untuk menjalani sidang akhir demi gelar master ekonomi.

Saat itu, belum banyak yang tahu soal kehamilan ini. bunda masih ingin merahasiakan. Bukan karena tidak berbahagia namun karena bunda belum melihat janin saat USG. Bunda khawatir jika terlalu banyak orang yang tahu saat janin belum nampak, akan sulit bagi bunda menjelaskan jika terjadi sesuatu (amit-amit). Ketahuilah nak, bundamu adalah orang yang penuh dengan kekhawatiran. Sangat suka berfikir sehingga terkadang memikirkan sesuatu yang terlalu jauh dan ujung-ujungnya paranoid sendiri 😅.

8 April 2016, barulah bunda memberi kabar secara langsung ke keluarga besar kita. Kala itu usiamu 6 minggu. Detak jantungmu sudah terdeteksi. InsyaAllah sehat dan sempurna. Nak, kamu hidup dan bertumbuh di rahim bunda dengan baik. Bahkan saat masih berupa janin, kamu menemani bunda seharian di kampus, nunggu dosen, ikut seminar, sidang, namun sama sekali tidak memberatkan. Saat beberapa wanita bahkan tak bisa bangkit dari ranjangnya, bunda mampu bolak balik kampus setiap hari. Jika beberapa wanita turun berat badan diawal kehamilan karena muntah-muntah dan sulit makan, bunda tidak mengalami penurunan BB karena bisa makan apapun yang bunda mau. Sesekali tetap mual, namun tidak sampai muntah. Bahkan diawal ramadhan, bunda masih ikut berpuasa.

Bunda sengaja gak ikut wisuda karena wisuda dilakukan bulan juni. Bunda menghindari bolak balik naik pesawat karena lebaran dibulan juli, kita akan ke jogja (niat awal ke lahat, tapi karena perjalanan darat lebih lama dan 3x naik turun pesawat akhirnya pilih jogja, 2x pesawat aja). Nyatanya, kamu memang anak udara nak. 1 Juni 2016 ayahmu mendapat SK mutasi. kita pindah dari Ketapang ke Sintang, 2x penerbangan. Abeille tahu, selama kamu diperut bunda, kita sudah naik turun pesawat setidaknya 9x. 5 penerbangan dilakukan di trimester 1, bukan karena bunda kesenengan traveling hanya saja memang sepertinya kita ditakdirkan sering bepergian 😂.

Selama TM 1, kurang lebih 3 minggu kita di Jakarta. selebihnya di Ketapang. akhir TM 1 kita pindah ke Sintang. Saat TM 2, selain stay di sintang kita juga mudik ke jogja. Inilah masa "babymoon ala-ala" karena setelahnya kita gak liburan lagi. Maternity photoshoot juga kita lakuin di TM 2. Difoto itu berat bunda sudah 50an, padahal biasanya cuma 42 😄😄.

Mungkin kehamilan bunda terlalu menyenangkan. Jika orang lain susah makan dan ngidam ini itu, bunda makan apa aja dan banyak. Alhasil timbangan sempat menunjukan angka 61 dan stabil di 60 sampai abeille lahir. Naiknya lumayan drastis. Butuh satu setengah tahun sampai akhirnya berat bunda kembali ke 42 karena emang ga diet dan minim olahraga. Setelah langsing apa ayahmu happy? Unfortunately not ðŸ˜„. Terlalu kurus katanya. Sekarang ayah pengen bunda kembali ke BB 50.

TM 3 kita stay di sintang all the time. Ayahmu suami siaga nak, selalu ada buat bunda dan memenuhi semua yang bunda butuhkan. Sayangnya, diakhir TM3, atasan ayahmu mutasi dan posisinya kosong. mau ga mau ayah yang ambil alih dan menjadi jauh lebih sibuk. Beban pekerjaan tak lantas membuatnya menomor duakan bunda. Bebannya sungguh berat namun ketenangannya membuat bunda percaya, ayahmu pasti akan menjadi ayah yang luar biasa untukmu.

Nak, setelah ini bunda akan ceritakan proses kelahiranmu. Yang sebenarnya penuh drama namun karena bundamu minim ilmu, bunda anggap (kala itu) wajar. Aahh memang belajar itu hingga liang lahat kok nak. selama kehamilan bunda sudah (merasa) mempersiapkan yang terbaik, nyatanya ilmu bunda masih cetek sekali.

see u on next post, baby girl 😘😘😘

Tidak ada komentar:

Posting Komentar