Jumat, 23 Februari 2024

Genius Hour Abeille

Hari ini, kali ke-2 abil presentasi untuk genius hour. Pertama kali dia presentasi, semester 1 kemarin. Belum punya ide untuk melakukan eksperimen, kali itu ia memilih untuk presentasi tentang siklus hidup kura-kura. Sebelumnya aku selalu mengasosiasikan kura-kura itu yaa turtle sampai akhirnya aku googling dan menemukan padanan kata yang lebih tepat untuk kura-kura itu tortoise. Turtle lebih tepat jika dipadankan dengan penyu. Ini berkaitan dengan siklus hidup keduanya yang ternyata sedikit berbeda. Anaknya yang presentasi, ibunya pun kecipratan ilmu.

Kali ini, ia yang sebelumnya berpikir untuk membahas tentang kucing, beralih ingin melakukan eksperimen sederhana yang menyenangkan. Setelah sedikit mencari bahan eksperimen mudah dan menyenangkan (dan tentunya belum pernah dipresentasikan teman-temannya) pilihan jatuh ke eksperimen kantong plastik yang diisi air, ternyata tidak akan bocor airnya meski ditusuk plastiknya dengan benda tajam. Asal tusukannya ga dicabut yaa. Lubangnya akan tetap ada, tapi selama penusuknya tidak dikeluarkan, airnya tetap tertahan didalam plastik.

Aku kembali teringat dengan kejadian di film-film. Saat aktor tertusuk pisau, tidak langsung dicabut, melainkan dibiarkan disana sampai kondisi aman (ada tenaga medis yang siap sedia). Kalo dalam eksperimen kantong plastik tadi sih karena bahan plastik yang berasal dari molekul kimia panjang, polietilen yang memang akan membuat plastik menjadi lentur namun kokoh dan sulit dihancurkan. Ini juga yang bikin sampah plastik jadi masalah banget dimuka bumi, susah banget ancurnya.

Eh balik lagi ke soal luka terkena benda tajam. Itu prosesnya bagaimana ya? Kulit kita jelas bukan berasal dari bahan sintesis tapi Allah sangat sempurna menciptakan manusia sehingga kulit yang tipis ini, mampu melindungi tubuh dari “kebocoran” darah.

By the way, tadi itu kali pertama aku melihat abil presentasi. Karena saat genius hour semester lalu, aku mempercayakan kepada gurunya dikelas untuk mendampingi. Kali ini, ia melakukan eksperimen. Sederhana memang, namun karena ini melibatkan air, tusuk sate dan beberapa plastik. Aku merasa perlu memantau agar sampah yang dihasilkan tidak mengganggu atau membuat kelas berantakan.

Aahh aku ibu yang terlalu bangga dengan anak sendiri. Aku memandang gadis kecilku dengan kagum. Ternyata, dia bisa. Walau katanya “kakak deg-degan, bunda” tapi dia mampu mengontrol rasa takutnya dan menjawab setiap pertanyaan temannya dengan lancar. Good Job, little girl. Kedepan bunda yakin, kamu akan bertumbuh jauh lebih baik dari hari ini. Anak manis bunda, bertumbuh dengan baik. Alhamdulillah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar